
SMAS PANCA SETYA SINTANG

SMAS PANCA SETYA SINTANG

Menulis, Meneliti, dan Membuktikan Diri: Siswa/i Kelas XII Jalani Ujian Karya Tulis Ilmiah di SMAS Panca Setya Sintang

Sintang, Redaksi Sanrosven — Senin, 21 Oktober 2025. Suasana di lingkungan SMAS Panca Setya Sintang tampak berbeda pada pekan ini. Berdasarkan agenda mingguan sekolah yang berlangsung dari 20 hingga 25 Oktober 2025, kegiatan belajar mengajar digantikan dengan pelaksanaan Ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi seluruh siswa kelas XII. Sementara siswa kelas X dan XI tetap mengikuti kegiatan pembelajaran dan seminar edukatif, siswa kelas XII fokus melaksanakan ujian akhir yang menjadi puncak dari proses penelitian mereka selama satu semester terakhir.
Sebanyak 299 siswa/i kelas XII turut ambil bagian dalam kegiatan akademik penting ini. Ujian dilaksanakan di berbagai ruang ujian yang telah disiapkan oleh sekolah. Setiap siswa mendapat jadwal sidang tersendiri untuk mempresentasikan hasil penelitian di hadapan tim penguji. Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang bertujuan menanamkan keterampilan berpikir ilmiah, menulis akademik, dan berkomunikasi secara logis serta terstruktur, serta syarat kelulusan kelas XII.
Pelaksanaan dan Pendampingan Guru
Dalam pelaksanaannya, Ujian KTI melibatkan 46 guru pembimbing dan penguji. Guru pembimbing membantu siswa dalam proses penyusunan, revisi, serta penyempurnaan isi karya tulis, sedangkan guru penguji berperan menilai kemampuan siswa dalam mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya.
Setiap ruang ujian disusun secara rapi dengan perlengkapan presentasi, meja penguji, dan dokumen karya tulis. Para siswa tampak antusias dan siap menghadapi ujian, mengenakan seragam rapi serta membawa berkas penelitian masing-masing.
Suasana sekolah pun terasa lebih tenang dan penuh konsentrasi. Beberapa siswa terlihat meninjau ulang data penelitian, sementara yang lain mempersiapkan diri dengan latihan presentasi dan menjawab simulasi pertanyaan dari pembimbing mereka.
Tujuan dan Makna Karya Tulis Ilmiah
Menurut Marselus Dian, siswa kelas XII SI, kegiatan ini memberi kesempatan bagi siswa untuk mengasah kemampuan berpikir ilmiah sebelum melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
“Tujuan dari KTI dan maknanya menurut saya adalah tentang bagaimana seorang siswa mengasah kemampuan untuk karya tulis sendiri. Karya tulis ilmiah seharusnya didapatkan ketika duduk di bangku kuliah, namun di SMA kita sudah mendapatkannya. Ini membuka peluang di masa depan agar tidak kerepotan membuat karya ilmiah. Persiapannya tidak banyak, hanya melihat apa yang menarik untuk diteliti, lalu mempersiapkan diri menghadapi sidang dan memahami materi lebih dalam,” ungkapnya.
Sementara itu, Ligorius Lestin Panungkas dari kelas XII CB menambahkan bahwa karya tulis ilmiah tidak hanya berfungsi sebagai tugas akademik, tetapi juga menjadi wadah untuk melatih tanggung jawab dan kemampuan berpikir kritis.

“Karya tulis ilmiah memiliki tujuan utama untuk menyampaikan hasil pemikiran, penelitian, atau kajian ilmiah secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan. Melalui karya ini, siswa belajar mengembangkan ilmu pengetahuan, memberikan sumbangan pemikiran baru, serta menawarkan solusi terhadap permasalahan di masyarakat. Selain itu, KTI juga menjadi sarana bagi penulis untuk membuktikan kemampuan berpikir kritis dan analitis,” ujarnya.
Dampak Akademik dan Pengalaman Berharga
Ujian KTI bukan hanya menjadi tolok ukur kemampuan akademik, tetapi juga pengalaman penting bagi siswa dalam menghadapi situasi presentasi formal. Dalam prosesnya, siswa belajar mengelola rasa gugup, menyusun argumen dengan logis, serta menjawab pertanyaan penguji dengan percaya diri.
Selain itu, kegiatan ini memperkuat budaya ilmiah di lingkungan sekolah. Banyak karya yang dinilai menarik dan relevan dengan kehidupan masyarakat sekitar, mencerminkan semangat penelitian serta rasa ingin tahu yang tinggi di kalangan siswa. Pihak sekolah berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat belajar yang berkelanjutan dan sikap ilmiah yang bertanggung jawab.
Manfaat Kegiatan
Pelaksanaan Ujian KTI memberikan berbagai manfaat positif, baik bagi siswa maupun bagi sekolah.
Bagi siswa, kegiatan ini melatih kemampuan meneliti secara sistematis, menyusun laporan ilmiah yang terstruktur, serta meningkatkan kepercayaan diri dalam mempresentasikan hasil karya di depan publik. Siswa juga belajar berpikir kritis, menganalisis data, dan menemukan solusi atas permasalahan nyata yang diangkat dalam penelitian mereka.
Sementara bagi sekolah, kegiatan ini menjadi indikator keberhasilan pembelajaran berbasis riset yang diterapkan di SMAS Panca Setya Sintang. Ujian KTI memperlihatkan bahwa proses pendidikan tidak hanya menekankan pada teori, tetapi juga pada penerapan ilmu pengetahuan secara nyata. Hal ini turut mendorong sekolah untuk terus mengembangkan program yang mampu menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan peserta didik.
Dengan pelaksanaan yang tertib, dukungan para guru, serta antusiasme seluruh siswa, Ujian KTI SMAS Panca Setya Sintang Tahun 2025 berjalan dengan lancar dan penuh makna. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam perjalanan akademik para siswa kelas XII sebelum melangkah menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Melalui karya ilmiah, para siswa tidak hanya belajar menulis dan meneliti, tetapi juga belajar berpikir ilmiah, bertanggung jawab, dan berani menyampaikan gagasan untuk kemajuan bersama. Dari ruang sidang KTI inilah, lahir generasi muda yang siap berkarya, berinovasi, dan berkontribusi bagi masa depan bangsa.
Penulis 1: Kasih De Frans
Penulis 2: Adelna Carolina
Editor Gambar: Florence Marchenby
#Multimedia
#RedaksiSanrosven
#SMASPancaSetya
#UjianKTI2025
#KaryaTulisIlmiah
#AgendaSekolah
#KegiatanAkademik