Sintang, Redaksi Sanrosven—25 Oktober 2025. Semangat Sumpah Pemuda terasa membara di Pendopo Bupati Sintang, saat lomba pidato Bahasa Inggris tingkat kabupaten sukses digelar. Puluhan siswa-siswi terbaik dari berbagai SMA menampilkan kemampuan berbahasa dan gagasan inspiratif mereka, membawa pesan persatuan dalam keberagaman.
Acara yang diikuti oleh 34 peserta dari berbagai sekolah se-Kabupaten Sintang ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menumbuhkan rasa nasionalisme sekaligus melatih keberanian berbicara di depan umum.
Dua wakil dari SMAS Panca Setya Sintang, yakni Jessica Aurelia Damita (kelas XI SS) dan Benediktus Pavian Uja (kelas X MT), tampil memukau di hadapan dewan juri. Jessica meraih Juara 3, sementara Benediktus menyabet Juara Harapan 1.
Dalam pidatonya bertema The Spirit of Youth Pledge, Jessica menegaskan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman.
“Kita harus membulatkan tekad sebagai anak Indonesia, seperti para pahlawan Sumpah Pemuda. Keberagaman adalah kunci persatuan,” ujar Jessica dengan penuh semangat.
Sementara itu, Benediktus menyoroti keberanian pemuda masa lalu dalam memperjuangkan kemerdekaan.
“Mengingat Hari Sumpah Pemuda itu penting. Lewat lomba ini, kami belajar untuk berani menyampaikan pendapat di depan publik,” tuturnya usai tampil.
Lomba ini juga menjadi momentum berharga bagi para peserta untuk mempraktikkan kemampuan bahasa Inggris dalam konteks nyata. SMAS Panca Setya Sintang turut mengirimkan tujuh delegasi lomba debat Bahasa Inggris, terdiri dari lima siswa kelas X dan dua siswa kelas XI, sebagai bentuk pengembangan kompetensi berbahasa di lingkungan sekolah.
Guru Pendamping, Selvitri Asmita Sari, S.Pd., menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam pembinaan peserta didik.
“Tujuan utama kami adalah menumbuhkan minat dan bakat siswa di bidang Bahasa Inggris,” ujar Selvitri.
“Lewat lomba debat dan pidato, mereka belajar menerapkan teori ke dalam situasi nyata yang dinamis dan menantang. Siswa tidak hanya menghafal kosakata, tetapi juga belajar memahami isu global, menyusun argumen logis, dan menyampaikannya dengan percaya diri.”
Senada dengan itu, Guru Pembina Atrianus Toni, S.Pd., menekankan pentingnya penguasaan public speaking sebagai bekal masa depan.
“Ini lebih dari sekadar lomba bahasa,” kata Toni.
“Kegiatan ini melatih kepercayaan diri, kemampuan berpikir kritis di bawah tekanan, serta seni berbicara secara persuasif. Keterampilan ini akan sangat berguna bagi siswa, baik di dunia akademik maupun karier mereka nanti.”
Sebagai penutup, Jessica yang berhasil naik podium juara mengungkapkan rasa syukurnya.
“Saya senang bisa membawa nama sekolah dan belajar banyak dari pengalaman ini. Yang paling berharga bukan hanya piala, tapi keberanian untuk berbicara dan menyampaikan ide,” ujarnya dengan senyum bangga.
Dengan semangat Sumpah Pemuda yang terus berkobar, para peserta lomba menunjukkan bahwa generasi muda Sintang siap menjadi penerus bangsa yang cerdas, percaya diri, dan berjiwa persatuan.
Penulis: MATHILDA CLARA
Editor gambar: FLORENCE
#TimMultimedia
#RedaksiSanrosven
#SMASPancaSetyaSintang