
SMAS PANCA SETYA SINTANG

SMAS PANCA SETYA SINTANG

Kolaborasi Keren Sanrosven: Band SMAS Panca Setya Sintang Padukan Musik Modern dan Tradisional di Festival Museum Kapuas Raya!

Sintang, Redaksi Sanrosven — Minggu, 12 Oktober 2025. Kabar membanggakan datang dari ekstrakurikuler musik SMA Panca Setya Sintang. Band sekolah yang dikenal sebagai Sanrosven (Santa Rosa Venerini) tampil memukau pada acara pembukaan dan lomba Festival Museum Kapuas Raya yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 12 hingga 14 Oktober 2025, bertempat di Museum Kapuas Raya Sintang.
Festival Museum Kapuas Raya tahun ini sangat spesial karena diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun museum yang ke-17, sekaligus menjadi ajang pembukaan pameran khusus kain tating.
Harmoni Unik Musik Modern dan Tradisional
Band Sanrosven berhasil memeriahkan acara dengan membawakan empat lagu populer: “Anak Sekolah,” “Dara Muning,” “Laskar Pelangi,” dan “Ayo Mama”. Keistimewaan penampilan mereka terletak pada kolaborasi antara musik modern dan tradisional.
Sembilan peserta dari Sanrosven, yang dilatih oleh Bapak Obet Jacson Souisa dan Bapak Bortnianski Senjunsi, memainkan alat musik modern seperti Gitar listrik, Gitar akustik, Bass, dan Drum, yang kemudian dipadukan secara harmonis dengan alat musik tradisional seperti Zimbe, Kenong, Saron Besi, dan Suling. Perpaduan unik ini berhasil menciptakan aransemen musik yang sangat menarik.
Tujuan Pelestarian Budaya Lokal
Pelatih Band Sanrosven, Bapak Obeet Jackson Souisa, menjelaskan tujuan utama dari kegiatan ini. Menurutnya, Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan yang ada di Kalimantan Barat, khususnya budaya Dayak, Tionghoa, dan Melayu. Beliau menambahkan, “Lewat kolaborasi musik seperti ini, kami ingin mengajak generasi muda agar lebih mengenal dan menghargai warisan budaya daerahnya”.
Senada dengan Bapak Obet, Perwakilan Peserta Band Sanrosven, Chelsea Dheanova, juga mengungkapkan makna penting festival tersebut. Ia menyatakan, “Festival ini adalah wujud kebanggaan kita terhadap keberagaman budaya di Kalimantan Barat. Ini bukan hanya hiburan, tapi juga sarana edukasi”. Chelsea berharap pelajar dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan aktif melestarikannya.
Melalui kolaborasi musik yang memukau dan penceritaan tentang koleksi museum seperti kain tenun, kegiatan ini sukses mengajak pelajar dan masyarakat luas untuk menyadari bahwa budaya adalah identitas yang harus terus dijaga dan dikembangkan.
Jadikan semangat Band Sanrosven sebagai inspirasi: Cinta terhadap budaya lokal dapat diekspresikan dengan cara yang keren dan modern!
Penulis: Novalita Rianti
Editor: Theona Elysia
#SMASpancasetyasintang
#Timmultimedia
#Redaksisanrosven
